BOJONEGORO, INFOBERITA.ID – Mengambil tema “Implementasi Pendidikan Islam di Era Industri 4.0”. Himpunan Mahasiswa Prodi (Himaprodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) 2019-2020 Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro gelar Talk Show Ilmu Pendidikan Islam yang bertempat di Aula PCNU Bojonegoro. Selasa, (26/11/2019).
Acara yang di ikuti 239 mahasiswa ini mendatangkan narasumber yang sangat berkompeten dalam bidangnya yaitu Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I. penulis buku Ilmu Pendidikan Islam, sekaligus Dekan Fakultas Tarbiyah IAI Sunan Giri Bojonogero.
Dalam sambutannya ketua Himaprodi PAI Siti Nur Afifah menjelaskan dengan adanya Talk Show Ilmu Pendidikan Islam mahasiswa harus berusah mampu berperan aktif dan siap mengahadapi zaman teknologi karena jika tidak siap dan tidak berani maka kita sendiri yang akan tenggelam dalam zaman ini.
“Tantangan Revolusi Industri 4.0 dalam bidang Pendidikan yakni dengan motivasi saja tidak cukup untuk mewujudkan cita-cita, akan tetapi butuh wujud kongkrit dan usaha yang keras untuk menyongsong era digitalis”. Ucapnya.
Sementara itu KAPRODI PAI H. Ahmad Manshur, MA sangat mengapresiasi kegiatan dari temen-temen mahasiswa program studi PAI. Kedepannya mahasiswa juga harus menjadi mahasiswa yang bukan hanya kuliah pulang – kuliah pulang atau biasa di sebut mahasiswa kupu-kupu. Mahasiswa harus menjadi jawaban di setiap permasalahan yang ada di masyarakat.
“Kedepannya mahasiswa PAI tetap eksis dan aktif dalam kegiatan himaprodi karena tanpa kalian mahasiswa Organisasi intra tidak berjalan. Serta menjadi mahasiswa yang berperan bukan baperan”. Harapnya.
Sedangkan Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I dalam pemaparannya menjelaskan bahwasanya upaya implementasi Pendidikan Agama Islam sebagai solusi di jaman revolusi atau era industri 4.0 dibutuhkanlah para pendidik yang berkompeten dalam bidangnya, berdasarkan UU Nomor 14 tahun 2005 meliputi; kompentisi pedagogik, kompentisi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
“Guru harus berkompeten sesuai bidangnya, hendaknya juga memiliki keterampilan khusus supaya tidak tergerus perkembangan teknologi”. Tandas Dosen Ilmu Pendidikan yang sekaligus Dekan Fakultas Tarbiyah IAI Sunan Giri Bojonegoro tersebut.
(Znl)
