LAMPUNG SELATAN, INFOBERITA–Dikutip dari media MNP, proyek pembangunan Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah) di SDN 2 Bandar Dalam, Kecamatan Sidomulyo, kini menjadi perhatian warga. Meski pengerjaan proyek belum rampung, beberapa balok bangunan sudah tampak retak, menimbulkan dugaan bahwa proyek tersebut dikerjakan asal-asalan.
Proyek ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, dengan nilai kontrak sebesar Rp 154.003.454,20 dari APBD-P Tahun 2025, dan dikerjakan oleh PT Sultan Maju Bersama dalam waktu 120 hari kalender.
Pantauan di lokasi menunjukkan retakan pada balok bangunan yang menimbulkan kekhawatiran warga dan orang tua murid. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan:
“Bangunannya belum selesai, tapi baloknya sudah retak. Kalau seperti ini, jelas pengerjaannya asal-asalan. Ini kan untuk anak-anak, harusnya dibuat dengan serius.”
Upaya konfirmasi terhadap pihak kontraktor, Wayan Santi, melalui pesan WhatsApp dilaporkan belum mendapat tanggapan. Ketiadaan klarifikasi menambah kecurigaan masyarakat terkait mutu pengerjaan dan penggunaan bahan bangunan.
Pengamat konstruksi di Lampung Selatan yang dikutip media itu menilai, retakan pada balok yang baru dibangun dapat mengindikasikan kesalahan dalam pengerjaan atau penggunaan material yang tidak memenuhi standar SNI.
“Kalau bangunan belum selesai tapi sudah retak, itu jelas menunjukkan kualitas pengerjaan patut dipertanyakan,” ujarnya.

Masyarakat berharap Dinas Pendidikan Lampung Selatan segera melakukan pemeriksaan teknis dan memastikan proyek dijalankan sesuai spesifikasi. Bila terbukti ada penyimpangan, kontraktor diminta memperbaiki seluruh kekurangan sebelum bangunan diserahkan ke sekolah.
Dengan anggaran yang tidak sedikit, publik menilai pembangunan Ruang UKS SDN 2 Bandar Dalam seharusnya dikerjakan profesional, bukan asal jadi, agar fasilitas pendidikan yang dihasilkan aman dan bermanfaat bagi siswa.
(Dicky)












