BOJONEGORO – Sejak kecil Desy Dwi Nurvitasari suka dengan dunia tari. Tari tradisional yang dia kuasai adalah tari gambyong dari Jawa Tengah.
Desy, sebenarnya suka dengan berbagai macam tarian tradisional. Lewat Menari dirinya ingin menepis anggapan bahwa menari itu susah. Baginya, yang terpenting adalah kemauan dalam berlatih.
“Sudah dari kecil suka tari, mulai dari TK sudah mulai nari,” kata Desy kepada infoberita.id, Selasa (5/1/2021).
Perempuan mahasiswa Ekonomi Universitas Bojonegoro ini juga bercerita jika dulu sering nari di berbagai acara baik di hajatan seperti nikahan atau khitan. Bahkan, dirinya juga pernah ikut lomba dapat juara 2 tingkat Kabupaten Bojoengoro dan juara harapan 1 juga tingkat Kabupaten Bojonegoro waktu SMA.
“Sampai sekarang masih suka tari, masih ikut ekstra tari juga, bahkan walau sekarang sudah kuliah masih ikut tari,” ujarnya.
Perempuan warga Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro ini ternyata lebih suka tari gambyong dari Jawa Tengah. Karena gerakan tari gambyong itu lembut, luwes, dan kenes.
Desy, juga menambahkan jika dirinya pernah juga tampil dibeberapa acara dengan tari tengul. Menurutnya, tari tengul itu gerakan badannya tidak terlalu sulit, yang sulit adalah menyesuaikan gerakan badan sama mulut itu.
“Intinya, menari itu menyenangkan, dari jiwa, perasaan kita. Selain itu juga bisa tempat melampiaskan rasa kekecewaan,” ungkapnya. (Am)