Aliansi Wartawan se-Bojonegoro Mendesak Kepolisian Mengusut Kekerasan Terhadap Nurhadi

BOJONEGORO – Wartawan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro gelar aksi solidaritas di Polres Bojonegoro. Aksi itu, bentuk reaksi atas kasus kekerasan yang menimpa Nurhadi jurnalis Majalah Tempo saat menjalani reportase di Surabaya.

Nurhadi mengalami kekerasan ketika menjalankan tugas jurnalistik dari redaksi Majalah Tempo meliput mantan Direktur Pemeriksaan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Angin Prayitno Aji. Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyatakan Angin sebagai tersangka dugaan kasus suap pajak.

Ketua AJI Bojonegoro Dedi Mahdi mengatakan, gabungan dari organisasi pers di Bojonegoro menggelar aksi solidaritas terhadap Nurhadi jurnalis Majalah Tempo mendapat kekerasan di Surabaya ketika menjalankan peliputan. Aksi ini, kata dia dilakukan di Polres Bojonegoro sebagai pesan agar kepolisian bisa transparan dan netral dalam mengungkap kasus ini.

“Apalagi kasus ini diduga melibatkan oknum-oknum tertentu. Polisi harus segera mengungkap kasus ini tanpa pandang bulu,” katanya, Rabu (31/3/2021).

Dia mengatakan, kepolisian seharusnya mampu memberikan perlindungan terhadap jurnalis. Namun, masih saja ada oknum-oknum yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis. Sehingga, ini menjadi persoalan serius bagi iklim demokrasi di Indonesia ketika kebebasan pers tetap mendapat kekerasan.

“Indeks demokrasi di Indonesia bisa turun ketika jurnalis masih mendapatkan intimidasi saat menjalankan peliputan,” katanya.

Dedi sapaan akrabnya menambahkan, aliansi wartawan se Bojonegoro menuntut kasus kekerasan yang menimpa Nurhadi jurnalis Tempo di Surabaya cepat diadili. Dan mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa Nurhadi.

“Kami mendesak aparat kepolisian mengusut kasus ini secara netral,” tegasnya. (Kun/Am)