LAMPUNG, INFOBERITA.ID – Sebagian wilayah pertanian di Kabupaten Lampung Selatan khususnya Kecamatan Natar, sudah memasuki masa panen, Para Babinsa Koramil 421-06/Natar pun kembali turun melakukan pendampingan dan pengawalan serapan gabah petani oleh Bulog.
Masa panen adalah saat yang paling dinanti dan ditunggu oleh petani dalam mengenyam hasil kerjanya dalam kurun waktu 3 sampai 4 bulan, namun kenyataan tidak sesuai dengan harapan dan impian para petani, karena harga gabah di tingkat petani berada di bawah ketetapan harga pembelian pemerintah (HPP).
Danramil 421-06/Natar, Kapten Inf Rudi Teguh Prasetyo beserta Babinsa Muara Putih Koptu Joko Mustika selaku pelaksana lapangan, bekerja keras mengoptimalkan kerjanya dalam melakukan penyerapan gabah dari petani, mendampingi Tim dari Bulog Cabang Kalianda Lampung Selatan, dalam penyerapan Gabah Petani di Dusun Sidomukti Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (26/02/2025).
Dilokasi Sergap, Danramil 421-06/Natar, Kapten Inf Rudi Teguh Prasetyo, menjelaskan, tujuan serapan gabah petani adalah untuk membantu petani, mengisi cadangan pangan pemerintah, dan mensejahterakan petani, untuk itu Bulog Cabang Kalianda bersama TNI Khususnya Koramil dan Instansi terkait melakukan percepatan penyerapan gabah dari petani di Kabupaten Lampung Selatan termasuk diwilayah Kecamatan Natar.
Tim Sergap Bulog yang terdiri dari Jajaran Kodim 0421/Lamsel, Tim LO, Tim Bulog, KUPT Pertanian dan PPL tingkat Desa langsung turun ke sawah untuk melakukan transaksi penyerapan gabah petani.
“Langkah turun langsung ke sawah itu dilakukan Babinsa supaya harga pasar gabah ditingkat petani tidak anjlog, sehingga petani dapat merasakan hasil kerjanya yang sangat diharapkan. “Hal ini dilakukan bertujuan untuk percepatan serapan oleh Bulog Cabang Kalianda Lampung Selatan juga stok gabah dan beras secara nasional,”jelas Kapten Rudi Teguh Prasetyo.
Lebih lanjut Danramil Natar memerintahkan kepada Babinsanya agar mengawasi dan memantau pihak ketiga yaitu tengkulak yang masuk ke petani dengan membeli gabah di bawah ketentuan pemerintah yaitu Rp. 6.500,- perkilogram, dengan kerjasama yang saling bahu-membahu dalam rangka percepatan penyerapan gabah petani, diharapkannya swasembada pangan nasional yang menjadi program pemerintah Republik Indonesia segera terwujud.
“Sudah menjadi kebiasaan dan bukan rahasia lagi, sejak lama petani di Indonesia tak pernah menikmati 100% hasil dari kerja keras mereka dalam waktu tiga sampai 4 bulan bercocok tanam padi, harga yang rendah membuat petani tak bisa berbuat apa-apa saat harga anjlok, berapapun total hasil panen dari petani, mereka bayar sesuai yang disepakati,”Tandas Danramil.
Terpantau di lokasi, Bapak Sumiran, Bapak Nur Kholis dan Sukimin selaku pemilik padi tersenyum sumringah penuh bahagia karena hasil jerih payah mereka selama 3 sampai 4 bulan dibeli Bulog dengan harga Rp. 6.500,- perkilogram.
“Harapan mereka agar kesejahteraan petani lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah,” harap mereka.
Bulog Cabang Kalianda berhasil menyerap sebanyak 9,5 ton gabah kering panen dan seluruh gabah tersebut dibeli dengan harga Rp 6.500,- per kilogram sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Penulis:Heriindarto952