Minibus Jungkir Balik di Tol Bakter, LMPI Pertanyakan Profesionalisme Pengelola

KALIANDA – Misi pemerintah membangun ruas Jalan Tol Trans Sumatera sebagai upaya mempercepat akses dan menunjang roda perekonomian via jalur darat, nampaknya tak mendapat dukungan penuh dari pihak pengelola.
Pasalnya, pengelola tak mencukupi lampu penerangan di sepanjang jalan bebas hambatan tersebut. Bisa jadi, tingkat keselamatan pengguna jalan tol turut terabaikan.
Buktinya, nasib nahas menimpa Santoni (38) warga Way Kanan, sopir minibus Isuzu Elf dengan nomor polisi B 7176 KDA, tujuan Jakarta – Way Kanan, Provinsi Lampung. Ia mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tunggal di KM 8 ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Rabu (3/11/2021) dini hari.
“Mobil saya baru saja turun dari kapal, kemudian saya masuk jalan tol Trans Sumatera. Sekira di KM 8 atau 7, saya melihat adanya sebuah barang ditengah rusas jalan, benda itu tidak jelas karena keadaan jalan gelap. Pas saya banting setir sedikit, mobil yang saya kendarai itu terbalik lantaran saya tidak dapat mengendalikannya,” jelas Santoni.
Melanjutkan cerita, kejadian yang menimpa Santoni sangatlah cepat. Ia ingat betul, laju kendaraan tak lebih dari 80 km/jam lantaran berisi 7 orang penumpang berikut dirinya.
“Kecapatan mobil saya itu maksimal 70 sampai 80 km/jam. Karena didalam mobil saya bawa penumpang itu 6 orang. Salah satu penumpang saya lansia lagi,” ujar Santoni membela diri.
Usai kejadian mobil terbalik, sekitar 40 menit kemudian barulah petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Tol trans Sumatera muncul di lokasi dan langsung dibawa keluar dari ruas jalan tol.
“Petugas PJR itu yang bantu bawa mobil untuk keluar dari jalan tol. Salah satu petugas PJR itu menanyakan kejadian, terus saya jawab saja ada gulungan yang terbentang di jalan. Petugasnya langsung pergi begitu saja,” keluh Santoni.
Akibat lakalantas itu, salah seorang penumpang bernama Hayati mengalami luka sangat serius hingga harus dirujuk ke RS Bob Bazar, Lampung Selatan.
Laka lantas yang terjadi di ruas Jalan Tol Trans Sumatera menuai tanggapan, Ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Lampung Selatan, Hairul A. Nasution, mempertanyakan kinerja PT. Hutama Karya selaku pengelola sebagian ruas jalan tol tersebut.
“Kita ketahui, bahwa PT. Hutama Karya, mengelola ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Diantaranya, Bakauheni – Terbanggi Besar. PT. Hutama Karya selaku BUJT telah menyiagakan para petugas di jalan tol untuk memberikan bantuan tapping kepada pengguna jalan. Tapi, saya rasa kinerjanya perlu di pertanyakan lantaran maraknya laka lantas di ruas Jalan Tol Trans Sumatera,” cetus Irul, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, dirinya meminta kepada perusahaan pengelola agar lebih agresif dalam menangani permasalahan yang menimpa para penguna jalan tol terutama perkara laka lantas.
“Pemerintah menunjuk perusahaan untuk mengelola jalan tol, pasti bukan asal main tunjuk, Jelas perusahan itu sudah profesional. Saya berharap, profesionalisme kinerja itu di terapkan, baik sampai tingkat pelayanan terhadap pengguna jalan tol. Permaslahan satu ini akan kami kawal sampai tuntas,” pungkas Irul. (Red)