Dua Hektar Hutan Jati Di Gunung Botol Ludes Dilalap Api
INFOBERITA.ID, LAMPUNG – Pada tahun 2019 ini, Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang, melebihi periode musim kemarau pada tahun lalu.
Dugaan tersebut berdasarkan analisis BMKG, yang menyimpulkan bahwa musim hujan baru akan dimulai saat memasuki bulan November.
Periode musim kemarau panjang ini tentunya dibarengi dengan curah hujan yang menurun serta suhu cuaca yang cukup tinggi, dua kondisi yang dapat memicu kondisi kekeringan di berbagai lokasi.
Musim kemarau panjang adalah salah satu faktor mudahnya api menjalar bila terjadi kebakaran, Sehingga semestinya siapapun harus lebih waspada untuk tindak pembakaran lahan.
Dampak kemarau Hutan jati milik masyarakat di Dusun Gunung Botol,Desa Penengahan,Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan ludes terbakar pada Minggu 10/11/19 .
Menurut warga sekitar lokasi api kebakaran berasal dari kebun sawit milik warga luar Desa yang sengaja dibongkar untuk lahan budidaya jagung.
“Api asalnya dari kebun sawit milik orang pendowo,tadi kita lihat dua orang dari pagi kerja disitu membakar sampah kering,tapi karna api makin besar yang garap disitu malah kabur, bukanya minta tolong dan sama-sama matikan api.”Terang senada warga Gunung Botol.
Menurut Kadus dan Sesepuh kampung di Gunung Botol, untung api bisa dipadamkan kalau ngak bisa kebakar rumah warga dan perkebunan sawit dan kakau di Pematang pepih yang luasnya ratusan hektar.
“Ya untung api bisa kita padamkan, lebih dari 50 orang memadamkan api,kalau engak bisa padam lahan perkebunan di Pematang pepih itu bisa habis termasuk rumah warga,ini yang terlanjur ludes hutan jati milik pak widodo.” Ujar Kadus Gunung Botol.
Warga masyarakat Dusun Gunung Botol merasa kecewa karna penggarap lahan asal mula api yang menyebabkan kebakarnya dua hektar hutan jati Milik Widodo kabur meninggalkan lokasi bukanya ikut membantu memadamkan api.” Imbuh Warga.
(Hrg)












