BOJONEGORO – Kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 beralih menjadi jaringan atau bisa dibilang daring. Perubahan yang drastis tersebut menyebabkan kesulitan tersendiri bagi pengajar di tingkat sekolah formal. Seperti halnya, Lia Dwi Febrianti, seorang guru SDN Bubulan 1, Desa/Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro ini memiliki cara tersendiri untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Lia, sapaan sehari-harinya menuturkan, jika dirinya sering mendatangi peserta didiknya ke rumahnya masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan tentunya, agar biar hubungan antara seorang guru dan peserta didik itu bisa intens.
“Tak jarang juga, kalau jaringannya bagus tetap lewat online atau lewat Vidio yang saya upload di grup WhatshApp,” ujar Lia.
Perempuan kelahiran 2 Februari 1999 ini mengatakan, dengan berjalannya waktu Covid-19 yang tak kunjung reda tanpa kepastian ini, mau tidak mau dirinya harus benar-benar inovatif dan lebih kerja ekstra keras juga, dan tentunya kita tetap harus mematuhi aturan dengan pembelajaran melalui daring.
Menurut Lia, tentu sangat berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka itu lebih efektif, lebih mengena dan anak lebih bisa faham dengan pembelajaran.
Lia, yang mengajar dikelas bawah menambahkan, dengan pembelajaran daring agar anak-anak atau peserta didik lebih antusiasn dikemas dengan bentuk video. Jadi anak-anak lebih tertarik, seperti halnya anak-anak bermain. Apalagi di zaman yang era modern ini kebanyakan anak-anak sering nonton youtube atau pun game.
“Makanya pembelajaran saya kemas dalam bentuk itu, dan pembelajaran seperti itu membuat saya lebih mudah menyampaikan pembelajaran. Tentu anak-anak juga akan tertarik dan memperhatikan dengan apa yang saya sampaikan,” katanya kepada infoberita.id, Jumat (8/1/2021).
Lia, sangat menikmati perannya. Apalagi menurut Lia, dunia anak itu sangat menyenangkan. Bahkan kita bisa bercengkrama dengan mereka tanpa beban, bisa melihat wajah-wajah polosnya dan sifat-sifat uniknya.
“Ya, begitu senang aja, kalau bisa lihat anak-anak itu paham dan punya kemauan dengan pengetahuan,” tandasnya. (Am)